Berintegritas
Oleh : Dr.H.Amam Fakhuur,SH.MH.
(Hakim Tinggi PTA Pontianak)
Nabi Musa AS menyambut dan mengiyakan undangan lelaki tua yang shalih melalui salah seorang anak gadisnya. Nabi Musa AS dan anak gadis itu berangkat menuju rumah lelaki tua dan ia meminta agar selama perjalanan gadis itu berada di belakangnya dan agar memberi isyarat dengan lemparan batu ke arah mana yang dituju untuk sampai di rumahnya.
Gadis itu selain kagum kepada kemampuan Musa yang mampu mengangkat batu penutup perigi yang biasanya hanya bisa diangkat oleh sepuluh orang lelaki, juga karena keputusan Musa yang memintanya berjalan di belakangnya. Ayah gadis itu sempat “curiga” dan penasaran tentang kebaikan Musa,sebelum akhirnya lelaki tua itu bertemu langsung dengan Musa.
Pilihan menempatkan selama perjalanan agar anak gadis berjalan di belakang Musa,sering dapat dikatakan bahwa beliau menjunjung tinggi integritas. Mengapa ? Karena kalau mengambil posisi di belakang , dan anak gadis itu berada di depannya, maka Musa dapat seenaknya jelalatan matanya memandangi bagian tubuh gadis itu. Hal itu tidak dilakukan Musa, meskipun kalau ia mau melakukannya, tak sulit baginya ,akan aman-aman saja dan tidak ada yang mengetahui. Namun Musa sosok yang berintegritas.
Selengkapnya KLIK DISINI